Kerapan Sapi di Madura memang bagian dari tradisi dan budaya yang masih berlangsung sampai sekarang. Tapi ada yang unik nih di Sumenep, tepatnya di Pulau Gili Raja kecamatan Gili Genting. Kalau biasanya yang dikerap itu sapi jantan, ini kerapan sapi betina. Banyak perbedaan mencolok antara keduanya.
Kerapan sapi betina merupakan tradisi warga di 4 desa di Gili Raja, yaitu desa Lombang, Banbaru, Jati, Benmaleng. Dalam bahasa lokal, kerapan ini disebut Kerrap Sape Biniβ (Kerapan Sapi Betina). Setiap desa mempunyai beberapa komunitas atau kelompok kerapan. Dalam 1 kelompok, anggotanya mempunyai beberapa pasang sapi kerap.
Kerapan ini diadakan hanya pada saat musim kemarau, ketika ladang-ladang sedang kosong atau tidak ditanami. Kerapan yang diadakan antar kelompok atau antar desa bisa dilakukan 1 kali dalam seminggu. Seluruh kelompok kerapan ini tergabung dalam Komunitas Kerapan Sapi Betina Gili Raja. Komunitas ini mengadakan perayaan hari jadinya setiap bulan September.
Boleh Dibaca Juga Nih : Hotel di Tengah Kebun Teh
Nah saya sendiri pernah melihat keunikan kerapan sapi betina ini di Pulau Gili Raja, 23 September 2018, saat peringatan HUT ke 63 Komunitas Kerapan Sapi Betina Gili Raja . Untuk ke pulau ini, saya harus menyebrang dari daratan Sumenep (pelabuhan Cangkarman kecamatan Bluto) dengan kapal motor. Biaya penyeberangan sekitar 10.000 per orang (motor diparkir di pelabuhan). Kapal yang mengangkut penumpang adalah kapal reguler yang melayani penyeberangan Sumenep-Gili Raja. Karena kerapan akan dimulai sekitar jam 10 pagi maka saya dan teman-teman sudah harus naik perahu sekitar jam 7 pagi. Perjalanan menuju Gili Raja sekitar 1 jam.

Alhamdulillah ombak laut bersahabat..tak ada goyangan ombak yang menegangkan.
Sampai di pelabuhan Banbaru, saya langsung meluncur ke rumah perangkat desa. Kebetulan acara ini dihadiri juga oleh Bupati Sumenep, jadi transportasi dari pelabuhan ke rumah perangkat desa sudah tersedia. Kalau gak ada acara resmi begini sih bisa pake ojek.
Boleh Dibaca : Destinasi Digital
Saat di rumah perangkat desa, kami makan pagi dulu dengan menu seafood olahan warga. Salah satunya adalah cumi hitam. Hahaha..yayaya pagi-pagi mulut saya udah belepotan bumbu cumi hitam gaesss…Butuh cermin buat bersihin π
Selesai makan pagi, kami berjalan kaki ke lapangan tempat kerapan digelar. Yah..paling 100 meteran lah dari rumah tempat kami singgah tadi. Dan di lapangan ini sudah berjajar puluhan pasang sapi betina yang sudah siap beraksi. Sapi-sapi lengkap dengan aksesoris khas kerapan.



Ada acara seremoni sebelum kerapan dimulai. Selesai acara tersebut, pemilik sapi melepas beberapa aksesoris. Kemudian sapi-sapi tersebut digiring ke lahan di samping lapangan tempat acara seremoni berlangsung, lalu berkeliling lapangan 1-2 putaran.

Saya dan teman-teman sudah ambil posisi masing-masing yang sekiranya aman tapi tetap nyaman buat ambil gambar. Lapangan kerapan sapi betina ini tak lain adalah tegalan yang memang sedang kosong. Tanpa pagar pengaman, sehingga penonton sendiri yang harus jaga-jaga agar tidak menjadi sasaran sapi yang kehilangan arah saat dipacu. Ya..meskipun sapinya betina kalau nyeruduk dengan kecepatan tinggi kan serem juga..
Tidak lama setelah sapi selesai mengelilingi lapangan, kerapan pun dimulai..Kelihatan deh disini bedanya kerapan sapi jantan yang umum digelar di hampir seluruh wilayah Madura, dengan kerapan sapi betina ini. Jadi kalau kerapan sapi jantan..jokinya berdiri di bambu bagian tengah diantara kedua sapi. Jokinya bertugas memacu larinya sapi dan mengarahkan laju sapi. Joki pada kerapan sapi jantan biasanya juga dilengkapi dengan alat khusus untuk memacu agar sapi berlari lebih kencang. Tak jarang sapi jadi terluka dengan alat tersebut. Selain itu pada kerapan sapi jantan, badan sapi biasanya diolesi bermacam-macam ramuan yang panas..seperti balsam, spirtus, dll. Aksesoris sapi pun tidak semeriah pada kerapan sapi betina. Jalur pacuannya pada sapi jantan juga lurus sepanjang beberapa ratus meter. (Video Kerapan Sapi Jantan bisa dilihat disini ya..)
Sementara pada kerapan sapi betina, kalau menurut saya sih lebih berprikehewanan ya ((berprikehewanannn))..saya tidak melihat unsur penyiksaan yang melukai sapi. Sebelum mulai kerapan tidak dioles balsam,spirtus. Joki ikut berlari di belakang sapi, dan hanya memegang pecut berukuran kecil. Iya..jadi..jokinya ikut lari sambil mengendalikan arah sapi.. π


Pada kerapan sapi jantan kan ada bagian tengah terbuat dari bambu disebut keles/tongko’. Pada kerapan sapi betina..bagian tersebut berupa alat seperti bajak sawah dan terbuat dari kayu. Makanya kecepatan lari pada kerapan sapi betina tidak sekencang pada kerapan sapi jantan, salah satunya ya karena ada alat bajak tersebut. Ya dan memang kerapan sapi betina diadakan sebagai bentuk gotong royong warga untuk membajak sawah/tegal, buat seneng-senengan aja.. Begitulah menurut keterangan Syaiful A. ( ketua Lembaga Kajian Seni Budaya Gili Genting).
Setelah selesai kerapan..sapi-sapi diistirahatkan di lahan kosong di samping arena pacuan. Pemilik sapi memberi minum sapi-sapi tersebut. Dan yang jelas..sapi-sapi tersebut tidak terluka sama sekali di bagian pangkal ekornya.. Kondisi tersebut sangat berbeda dengan kerapan sapi jantan yang penuh luka akibat dipacu dengan alat khusus (berpaku atau sejenisnya).


Jadi menonton sapi kerapan bini’ ini bagi saya tidak terlalu menyeramkan dibanding kerapan sapi jantan. Hahaha aseli kalo nonton kerapan sapi jantan apalagi mendekat ke sapinya..ngeri banget…kayak sapi mau ngamuk gitu. Gak tega juga ngeliatnya. Meskipun ya..perawatan sapi-sapi tersebut sangatlah istimewa. Jamu-jamu sapi kerapan kan memang luar biasa..belasan sampai puluhan telur ayam kampung per ekor sapi.
Menjelang siang kerapan sapi betina akhirnya usai..Semua sapi dibawa pulang ke masing-masing desa. Saya dan teman-teman bergegas menuju pelabuhan. Karena khawatir air semakin surut. Karena bila air laut surut..perahu tidak bisa merapat ke dermaga dan penumpang tidak bisa naik perahu dari dermaga. Alhamdulillah masih bisa naik ke perahuΒ dan tidak perlu berjalan atau nyebur ke laut untuk menuju perahu.
Kami mendapatkan perahu lebih besar dibanding saat berangkat. Enak sih..lega..dan yang penting gak ombak. Etapi begitu sampai di dermaga tujuan..air surut..dan kapal tak bisa sandar. Jadilah kami berpindah ke perahu yang lebih kecil yang didorong manual oleh pemilik perahu. Selamat sampai di dermaga Cangkarman lagi. Alhamdulillah.

Insyaallah kalau ada kesempatan..mau deh saya ke Gili Raja lagi. Ada yang mau ikut? π
Kerapan sapi biniβ/sapi betina bisa dilihat di video ini ya.. :
Saya belum pernah lihat kerapan sapi langsung, pernah lihat di tv. Ngetes aja rasanya pas darinya dikasih balsem huhuhu, nggak tega lihatnya. Kalo lihat kerapan sapi harus ekstra hati hati
Wah seneng yah bisa liat karapan sapi betina langsung, saya belum pernah hehe. Di Bandung kayaknya ga ada apa saya ga tau yah
Aduduh. Aku kok jadi gak tega denger kisah kerapan sapi jantan ya. Kesian banget sampe luka2 gt. Apalagi badannya pake dipakein balsem/pirtus. Nggak kepanasan apa ya ππ Etapi, kalo sapi betina kok kayak kemantenan gitu seh? π Mau dong ikutan kalo ke gili raja lagi. *kalo pas waktu luang
Kirain cuma beda aksesorisnya aja yg jantan dan betina, ternyata perlakuannya jg beda ya…
Aku seneng lihat kerapan sapi, heboh gitu sapinya π jadi makin cantik. Ke sana waktu musim kemarin ya, biar nggak ketemu ombak π
Aku mau ikuuut!
Wah, sudah bayangin cumi hitamnya buat sarapan..pasti segar karena lihat lautnya saja biru alami begitu.
Berarti lebih kalem nonton karapan sapi betina ini ya Mbak..Secara enggak sampai “disiksa”. Lebih berperkehewanan ya..
Penasaran jadinya!
Wah, ada juga ya karapan sapi betina. Baru tahu nih? Pertama kali lihat lomba karapan sapi di Jember, belum lihat yang di Madura.
Aku mau dong mbak ikut.. penasaran sama budaya-budaya kerapan sapi disana. Ingin liat langsung dan gak sabar buat mendokumentasiin hihi
Ternyata Madura juga punya pulau kecil di sekitarnya yang punya budaya mirip ya. Baru tahu saya. Budaya Karapan sapi ini khas banget dan bisa menjadi atraksi wisata tersendiri.
karena (sapi) betina ingin dimengerti.. ^_^
wah yang karapan jantan saja blm pernag lihat langsung, eh ternyata ada karapan betina. bikin mupeng mbak diane π
Aku baru tahu kalau kerapan sapi jantan sampai segitunya, dikasih balsam dan spirtus juga luka-luka bekas kerapan. Aahh jadi sediiih π Alhamdulillah kerapan sapi betina ini lebih baik dan enggak menyakiti, ya. Tapi aku kayaknya tetep akan deg-degan kalau nonton kerapan sapi betina hehehe.
Jadi ingat pelajaran sekolah ya hahaha tentang Madura yang dikenal dengan Karapan Sapinya. Next mau juga sampai Madura aku.
Aku belum pernah lihat karapan sapi betina, mba. Baru sekali lihat karapan sapi jantan saja. Itu pun udah seru. makasih sudah berbagi ya
Karapan Sapi ini budaya Madura yang terkenal banget ya mbak? Tapi aku baru tahu ttg karapan sapi betina. Pengen deh nonton karapan sapi secara live. Biasanya cuma nonton di televisi aja soalnya.
Aku belum pernah nonton kerapan sapi, Mbak… entah sapi betina maupun jantan… adanya di Madura yah…
Apa gak kasihan ya ama sapinya. Saya ngebayangin udah gak tega.
Logatnya kak Di gak Madura sama sekali…
Aku kalo ngomong, orang pasti langsung tau kalo arek Suroboyo.
Hihii~
Kerapan sapi ini legend banget yaa…
Aku bener-bener jadi tau kalau ternyata kerapan, bukan karapan.
Dan ada sapi jantan dan betina.
Cantiknya sapi-sapi di Sumenep.
Apa beda sama sapi pada umumnya di Pulau Jawa?
Wah, seru sekali ya. Sapinya dihias-hias, trus yang punya sapi ikutan lari-lari. kebayang capeknya.. π
Cantik gitu ya mbak jadinya, didandanin. Eh aku lupa, karapan sapi yang biasa sapinya fidandanin juga ga sih?
masya Allah tabarakallah sepertinya seru sekali ya melihat langsung karapan sapi di Madura ini sayangnya kemarin pas ke Madura cuma lewat aja nggak lihat ini
Baru tau ternyata ada karapan sapi jantan dan betina y … Kirain sama aja yg penting sapi wah pasti seru y nontonnya ny . Aksesorisnya rame warna warni y
Wih, ke Gili Raja ya mbak? Keren! Tapiiiii rasanya ga tega melihat karapan sapi gini. Ternyata si sapi dikasih spirtus atau balsem dll bahkan paku? Wew… ga tega syerem! Aku pernah sekali mampir seharian aja ke Madura makan bebek Sinjay dan lihat2 batiknya trus pulang deh hehehe.
Lucu juga sapinya dihias-hias kayak gitu…
kerapan sapi itu ternyata menyakitkan buat sapi2 ya.. terutama sapi jantan, kasihan
Wah…s.eru. Iya mbak, aku suka bertanya2 kalau lihat di tv, kayanya sapi2 jantan itu lari karena kesakitan. Eh bener ya dugaanku…untung kerapan sapi betina gak begitu….
Aih…fotonya keren2 mba.. Jempoool.. Dan saya makin ingin ke Madura niih…
Sapi betinanya dihias, lucu aja ya. Aku belum pernah lihat secara nyata. Cuma dari teve. Itupun suka nggak tega. Nggak berperikehewanan dicambuk-cambuk gitu, apalagi kalau sampai melukai mereka.
Jadi kepengen lihat kerapan sapi gini deh, pasti seru banget. Teringat jaman dulu pernah iseng motret kerapan sapi juga cuma berujung ngeri keseruduk, hihihiiii…
Sya blum dpat kesempatan buat liat karapan sapi secara lngsung. Emng keren liat sapi2 bepose bak arjuna… Aksesorianha senyum sapinya badasss
Mestinya kerapan sapi jantan juga mengikuti rules kerapan sapi betina ya Mbak. Membayangkan saja sapinya diolesi balsem, dikasih spiritus terus sambil dicambuk biar lari lebih kencang, jadi gak tega π
Seumur-umur blm pernah nonton langsung karapan sapi, padahal kampung bapak saya ada di Bondowoso
Aku ngak pernah berani melihat karapan sapi, aku kasian sama sapinya heheheh. Pernah pas di Sumbawa nonton karapan sapi, aku sampe sedih banget ya udah abis itu ngak mau lagi hehehe
Wah… Kasihan sapi yang jantan ya, sampai dikasih balsem biar larinya kenceng… Mgkn kalau yang betina dieman2 krn bisa bereproduksi ya.. Takut kl kasar sapinya kenapa2..hihi.. Tfs mb… Indonesia mmg unik..
Kerapan sapi ya? ku pikir karapan sapi.
Meriah banget dengan hiasan di kepala tapi alhamdulillah ga pake dicambuk, lebih ke just for fun.
Wew, hiasannya mirip pengantin ya, meriah banget.
Jadi kalau kerapan sapi betina ini tidak ada perlakuan khusus ya, dari segi makanannya misalnya, baik sebelum kerapan atau sesudah kerapan? Karena saya lihat sapinya agak kurus gitu
Baru tahu juga saya mah kalo kerapan sapi itu ada kategorinya saya pikir asal sapi aja yang dikerapan kan, ternyata ada yang kerapan sapi jantan dan ada yang kerapan sapi betina.
Bakal tambah unik lagi mungkin mbak kalo jokinya perempuan juga,,hehehe
Sapinya didandanin ya, aku belum pernah lihat kerapan sapi. Kayaknya heboh gitu kalo udah balapan, jadi agak takut, hihiii
Di kampungku juga ada lomba balapan sapi kayak gini, seru….tapi kok ya kasian liat sapinya
Antara sedih dan penasaran lihay karapan sapi betina ini, Mbk. Bedanya dengan karapan sapi jantan akhirnya tahu ya, semoga makin banyak wisata yang berkunjung ya
Ikuuutttt.
Aku pengen main ke Madura, belum jadi2 nih.
Mainnya cuma nyobain jembatan Suramadu doang.
Kalo nonton karapan sapi, kok kayaknya nggak tega yaaa, meskipun yg ini karapan sapi betina yg lebih berperikehewanan dibanding karapan sapi jantan.
Aku mau ikut mbak. Kapan? hehe
Saya belum pernah ke Madura, apalagi ke pulaunya liat Karapan Sapi, termasuk kerapan sapi betina ini.
Harusnya event-event seperti ini yang diberdayakan dan dilestarikan oleh pemerintah ya mbak. Diadakan setiap tahun, dipasarkan ke luar negara, sehingga para turis mancanegara bisa turut kesempatan melihatnya, menyaksikan keanekaragaman budaya lokal Indonesia yang kaya, seperti Kerapan Sapi Betina ini.
Halo, salam kenal, mbak π
Gara2 baca ini aku jadi tau ternyata kerapan sapi ada yang dipisah antara jantan dan betina ya. Suka liat aksesoris yang dipakaikan untuk sapi-sapinya. Totalitas banget, hehe..
Pengen kapan-kapan bisa menyaksikan langsung kerapan sapi betina. Tapi kalau yang jantan kayanya nggak bakal tega deh π
Karapan sapi belum pernah saya saksikan secara langsung. Dan saya pun pasti deg-degan juga tuh kalau harus nyebrang lihat ombak, hihi