Pantai-pantai di Madura khususnya Sumenep tuh cakep-cakep loh..landai dan ombaknya cenderung kecil dibandingkan dengan pantai selatan Jawa. Nah selain pantai..ada juga keunikan lain di sekitar pantai. Sebuah kampung yang masyarakatnya tak bisa lepas dari pasir. Jadi di rumah mereka semua berpasir. Mulai dari halaman, jalan kampung, teras rumah, dapur, sampai tempat tidur pun berpasir.
Saya beberapa kali berkunjung ke Kampung Pasir, di desa Legung Timur kecamatan Batang-batang kabupaten Sumenep ini. Pada tahun 2017 dan akhir 2018 (2 kali). Pada tahun 2017 adalah pertama kalinya saya ke Kampung Pasir. Waktu itu dalam rangka menemani 2 orang assessor pemandu wisata senior Jatim. Sebenarnya seru banget perjalanan kami waktu itu. Sayangnya semua foto saya tersimpan di HP yang mati total dan gambar tak bisa saya ambil sama sekali.

Alhamdulillah kesempatan datang lagi. Saya ke tempat ini lagi bareng salah seorang wisatawan asal Padang. Etapi gak lama dan gak banyak dokumentasi. Jadinya ya gak ada yang bisa saya share dalam perjalanan ini.
Kesempatan berikutnya adalah saat mengikuti Festival Kota Pusaka. Nah..peserta festival yang berlangsung selama 3 hari ini dibagi menjadi 2 kelompok saat jadwal kunjungan lapang. Saya termasuk kelompok yang berkunjung ke Kampung Pasir. Kelompok satu lagi berkunjung ke Kota Tua Kalianget dan Desa Keris Aeng Tong-Tong.
Baca Juga : Destinasi Digital
Meskipun pernah ke Kampung Pasir, tapi saya tuh tetep antusias. Karena saya yakin setiap perjalanan punya cerita sendiri. Apalagi foto-foto lama saya di kampung pasir kan juga lenyap….Yuklah…cuzzz…
Perjalanan ke Kampung Pasir dengan kendaraan pribadi sekitar 45 menit. Tidak susah menemukan kampung ini meski tempatnya di pelosok. Tak jauh dari jalan utama Sumenep-Pantai Lombang lewat Batang-batang (karena ada 1 lagi alternative jalur lewat arah mau ke kecamatan Gapura).
Saat memasuki lokasi Wisata Kampung Pasir Madura ini, jalannya sudah beraspal meskipun bukan hot mix. Bagus kok. Tidak terlalu lebar, tapi masih muat 2 mobil berpapasan. Di kunjungan kali ini saya manut penyelenggara akan berkunjung ke sebelah mana. Rupanya penyelenggara mengarahkan ke bagian kampung yang sangat dekat dengan pantai. Karena dari halaman rumah penduduk kita bisa lihat pantai.
Boleh Mampir Sini Juga Ya.. : Devdan Show
Rumah yang kami tuju adalah rumah Bu Evi. Halaman rumah ibu ini penuh dengan pasir. Tersedia toilet umum yang relative bersih di halaman, dan termasuk modern lah ya.. Saya langsung mengikuti teman-teman masuk ke bagian dalam rumah Bu Evi.

Umumnya yang khas kampung pasir ya bagian kamar tidur karena kasurnya berupa pasir. Makanya Kampung Pasir ini disebut juga Kampung Kasur Pasir. Karena semua warga di kampung ini kasurnya berpasir atau bahkan kasurnya berupa kotak yang berisi pasir.
Saya ngobrol sebentar dengan pemilik rumah..Menurutnya pasir di kamarnya diambil dari sekitar pantai Lombang. Mereka menggali beberapa meter, lalu dikeringkan dan dibersihkan. Proses pengeringannya dijemur selama beberapa hari. Pasir yang sudah bersih baru digunakan untuk alas tidur atau diletakkan di bagian rumah lainnya.
Bu Evi dan warga lainnya juga tidak memungut retribusi dari pengunjung. Pengunjung saja yang memberikan sejumlah uang seikhlasnya. Termasuk bila menginap di Kampung Pasir. Padahal ya kalau menurut saya sih gapapa ada retribusi yang terjangkau wisatawan..yang penting retribusi tersebut untuk membangun kampung secara keseluruhan. Entah pantainya biar bersih dan layak dikunjungi, entah jalan kampung, entah MCK, atau saluran pembuangan dari MCK..Atau apalah yang baik buat warga sekaligus pengunjung. Dan pemerintah daerah bukannya membangun di satu rumah warga ajah..kan pengunjung berwisata ke Kampung Pasir..bukan Wisata Rumah Pak Anu atau Bu Inu.. 😀 nah kalau menginap..bolehlah diserahkan ke pemilik rumah untuk tarifnya..*monmaap..Cuma beropini hehehe *
Karena saya berkunjung ke tempat ini siang hari, tak banyak warga yang bersantai di teras atau halaman rumah. Saat kunjungan saya sebelumnya di sore hari, warga (terutama perempuan dan anak-anak) bersantai di halaman yang full pasir. Ada juga yang membiarkan anak-anaknya tidur di pasir. Biasa aja gak risih atau takut kotor.
Saat menyusuri kampung, semua jalan kampung juga berpasir. Saya juga menemukan dapur warga yang unik. Selain berpasir, dapur warga ini digabung dengan makam leluhurnya. Jadi ya masak-masak di samping makam gitu. Heheh kalau udah terbiasa ya gak ada rasa takut atau serem sih ya…



Mengelilingi kampung ini bisa 1-2 jam. Tergantung kita juga sih..Cuma mau lewat aja atau sambil ngobrol berbaur dengan warga yang sangat welcome. Atau mau jajan makanan kecil khas kampung pasir juag boleh…Saya sempat jajan bakso ikan goreng..hehehe ya pentol ikan gitu Cuma digoreng ..enakkk.. Warga Kampung Pasir kan mayoritas nelayan..jadi makanan olahan dari ikan bisa kita jumpai dengan mudah.
Adakah tempat seperti Wisata Kampung pasir Madura ini di daerah lain yang pernah kamu jumpai?
Video ke Kampung Pasir bisa dilihat disini ya :
Aku mengamini pantai pantai di Sumenep adalah pantai pantai yang cakep bagus indah mempesona, hahaha.. Ayok jalan yok!
Ayookkk cuzz.. eta…
Menarique ya mbaaa
Memang anak2 kudu lebih dibiasakan wisata kaya gini
Jangan ngemall mulu, Sidqi 😀 😀
Iyakk yuklah main kesini
Wah wisata yang agak nyentrik ya mbak, desa pasir. Apakah disitu ada piramidnya?
hihi nggak ada.. maklum bukan Mesir
wach, lucu juga kalau serba pasir gitu 😀
Wah aku pengen ksni jg mbk, btw itu toiletnya keren bgt sih, instagramable bgt hehe
Mbak saua udah 3 kali ke batang-batang tapi belum kesampaian ke sini. Ajakin dong mbak kalau ke sana.
Ayokk cuzzz ndah
wah belum kesapaian nih kalau ke madura. next time bisa nih ke madura
Iya unik ya dapur plus makam, pun nggak kebayang ya kalau di Jakarta gini, btw kak maksudnya apa ya ada pijakan pasir dalam rumah gitu?
iya.. kalo di halaman yabudah pasir semua gitu
Waaah. Penasaran sama kasur pasir nih aku. Gimana ya rasanya bobok diatas pasir. Bisa lelap ga ya? Trus pas bolak balik tidurnya gimana nanti? Asli jadi pengen ke kampung pasir buat nyobain hehe
bisa banget dan nyaman loh.. antep gitu rasanya..
Unik banget ya kampung pasir, lantai dan kasurnya pasir, kapan ya aku bisa ke sumenep ke kampung pasir ini..
wah sampai kasurnya pun dari pasir. Jadi pasir + dialasi tikar gitu ya mbak?
Toiletnya bersih.
Setuju saya kalau soal retribusi, demi pengembangan dan pemeliharaan sarana umum dan makin menarik wisatawan untuk datang.
Kukira makam hanya ada di halaman depan rumah..
Sebab dulu pernah monev keliling madura..
Eh ternyata, ada yg dalam rumah juga ya..
Wisata kayak gini emang menarik.
Bisa belajar kearifan lokal juga..
kebalik malah mbak.. pasirnya diatas tikarnya kalau pakai tikar. kalo pake kasur beralas sprei.. ya tetep dikasi pasir spreinya
Aku pernah denger tentang kampung pasir ini waktu kecil.. Ternyata di Madura ya, kalau ke sana tanpa guide gitu bisa engga ya Mbak? Pengen banget berunjung ke tempat-tempat wisata yang unik kaya kampung pasir ini..
Bisa.. ya kayak kita dtg ke kampung orang gt aja
Unik banget ya Kampung Pasir ini. Saya pernah melihatnya di televisi,
Setuju sih sama usulan Mbak Dian, memang bagus juga ada retribusi asalkan memang untuk dimanfaatkan di Kampung Pasir juga. Untuk wisata ini, keren banget.
Oya, Mbak Dian, yang di blog saya tulisan tentang Mbak Dian, bulan kemarin kedatangan banyak pengunjung sampai-sampai termasuk salah satu tulisan yang banyak dibaca orang di blog saya. Kayaknya banyak yang mau ke Madura 🙂
terima kasih kak Niar.. infonya
mbak, kalau hujan ini gimana ya?
Penasaran juga hehe.
Kalau hujan tiba-tiba atau pas musim hujan yang hujannya berhari-hari, gimana, ya?
pasirnya tu nyerep air banget… jadi ya basah tapi gak sampe menggenang.. ya paling aktifitas wrga diluar rumah berkurang.
Ha? Seriusan nih mba tidur di atas pasir, gak lengket apa ya? Hehe.. eh, tapi seru kayanya ya, mba. Jadi penasaran. Apalagi sensai masak di dekat makam leluhur. Agak gimana, gitu ya.
ya lengket dan nempel di kulit.. baju.. tp gampang dibersihkan..
Saya masih belum bisa membayangkan seperti apa rasanya tidur di kasur pasir. Mungkin seperti tidur-tiduran di pantai, ya. Kalau untuk ombak, saya juga lebih suka yang gak terlalu besar. Suka ngeri sendiri kalau lihat ombak yang besar
iya aku pun agak serem dg ombak2 laut selatan hahaha..
Pasirnya bersih ya, apa memang warganya pada rajin rajin ya mba bersihin pasirnya
kebersihan terjaga… dan rutin diganti pasir baru
Aaak tidak… Seerruuu banget Mbaknya udah smp sana mengunjungi Sands Village/ Kampung Pasir… Saya selama ini cuman penasaran lihat dari youtube orang2 tentang keunikan kampung tsb. Saya setuju dengan opini dr Mbak mengenai retribusi para pengunjung/ kampung ini dijadikan sbg daerah eko wisata misalnya…
Unik banget si mba kampungnya. Baru tahu aku. Apalagi yang dapurnya menyatu sama makan… Klo aku hidup di sana…nggak jadi masak, takut..
Trus aku bayangin, klo tidur pake pasir..itu di atasnya pke kasur ga? Trus klo kemarau debunya apa ga kemana-mana ya. Oh iya, kalau punya kucing…nanti kucingnya potensial BAB di dlm rumah…lha dia nemu pasir😊
Pasirnya justru diatas kasurnya.. heheh apapun alasnya.. pasti ada pasirnya. Ya kalo angin kenceng banget pasirnya terbang tapi gak seheboh debu jalanan heheh.. Kucingnya tahu diri.. jauh2 dr kampung itu hehe
mbak…kok gak ada foto tempat tidur yang dari pasir? saya penasaran lihat fotonya. hehe seru yah bisa main ke madura. apalagi udah cicipin rujak maduranya yg mantap lain dari yg lain dah
Ada di videonya mbak…
Sumenep keren ya mak..aku belom pernah kesana padahal warga jawa timur…
Yuk cuzzzz ke Sumenep
Aku belum pernah ke sini nih mba. This looks like an interesting spot to visit. I hope someday I can come here myself.
Aminnn… feel free to let me know if you visit Sumenep kak
Wah unik banget ya. Btw semua bersahabat sama pasir ya. Kalau sudah terbiasa pasti nyaman-nyaman saja. Apalagi anak-anak.
Unik banget mak.. hahaha keknya kalo di pantai main pasir jadi nempel2 gitu ya kalo kena air. Lhaaa ini pasirnya dijadikan kasur, rambut apa kabar rambut? Wkkwk.. pasir semua gak sih? Duh, jadi penasaran juga mau lihat langsung. Klo ngajak anak bisa2 betah ngubek2 pasir bocah mah..
hahahha.. pasirnya gampang dibersihkan.. tinggal dikibas2 dikit.. udah rontok semua pasir
Kampung Pasir.
Dari blog ini saya baru tau ada kampung pasir. Sejauh yang saya ingat belum pernah saya baca di media lain. Atau bisa jadi saya yang KUDET.
Itu kampungnya unik ya Mba? Saya penasaran dengan makam yang ada di dapur. Apakah setiap rumah di Kampung Pasir demikian? Kalau boleh sih, kupas juga ya sejarah kenapa samapai makam itu ada di dapur?
Madura? Yang saya ingat selalu Maestro Sastra D Zawawi Imron.
Salam…
Salam.. kalo menrut warga.. makam itu tadinya ada di pulau.. lalu dipindah agar keturunannya bisa lebih mudah menjaganya. Gak semua warga dapurnya ada makam kek gini.. saya baru nemu 1 aja sih. Tp itu di dapurnya ada bbrp makam kecil.
Aku baru tahu soal kampung pasir ini seandainya kemarin pas ke Madura aku tahu pasti sudah mampir dekat sini
Beneran penuh pasir kampungnya. Sampai ke dalam rumah. Pengelolaannya juga bagus ya, toilet aja sampai dibikin bagus gitu.
Kewreeeun Mbak Dian.. Kalo aku pengen kesana, mau nemeni nggak? Wkwkwkw
bolehh ayookkk
Jadi rumahnya berpasir ya. Itu dapur deketan sama makam leluhur, semuanya gitu ya mba.
Tidak semua.. aku baru ketemu 1 ini yg kumpul dapur ama makam
Kalau permukaannya pasir begitu hrs benar2 jaga kebersihan ya klo nyampah sukar di sapu heheh. Unik kampungnya
Aku baru tau loh kalo ada kampung pasir kek gini di Madura. Trus itu ada kuburan di dalam rumah, kalo pas malam mau ke kamar mandi lewatin kuburan dulu … gimana rasanya yaa
Sesungguhnya aku baper kalo ada yang posting ttg madura. Sejak lama pengen ke sana bbelum kesampaian juga sampai sekarang. Hiks
Kak ajak aku jalan ke sini heheheh asik banget Madura, coba kalo deket
hiks kampung pasirnya seru, baru tahu soal kampung pasir Madura ini aku
Madura kampung pasir ya, kalau ada angin apakah tidak mengenai mata? Kayaknya pasirnya lembut sekali, duh jadi pengen ke sana
nggak kak.. pasirnya baik2 *eh
Wah, seru pasti ya memiliki pengalaman yang berbeda-beda setiap kunjungan. Suka banget sama artikelnya
Ak mbayangin Anak2ku yg suka banget main pasir, kalau mereka punya rumah di sini bahagia banget kali yaaa tiap hari main pasir hahahaa
Aku belum pernah ke Maduranya. Pernah liat aja jembatan nya yang ikonik itu. Padahal dulu waktu kecil di Banjarmasin tetanggaku banyak orang Madura
eh astagah, pasir semua itu. Bisa ya mereka hidup dengan pasir di dalam rumah. Apa pada ga takut pasirnya masuk ke makanan dan minuman ya, Masya Allah, hebat mereka
Unik banget mbak…. Semuanya berpasir. Pengen liatin tempat ini secara langsung
Gak kebayang dapur yg bersebelahan dg kuburan, lha aq yg liat kuburan saja sudah rada rada gimana gitu apalagi ini beraktivitas disebelahnya
Kalau di Malang ada kampung warna warni, di sini ada kampung berpasir.
Gimana itu rasanya tiduran di pasir ya?
Kalau pengunjung merasa risih dan sungkan untuk tiduran sebagaimana mereka karena memang ngga terbiasa, kira-kira penduduk setempat reaksinya gimanakah?
Penasaran aku tuhhh….
Rasanya enak banget kak.. Penduduk maklum kok dan ya biasa aja dan tetep santai dengan berbagai reaksi pengunjung
Et dah, beneran tuh makam sampingnya kompor. Warganya keliatanya ramah ya mbak, pasti pengalamn menyenangkn
Wahh baru tau ada kampung pasir di madura yang jualan juga dipasar yah
Kaget aku mba di dapur ada makam gitu.. Udah biasa ya orang yang tinggal di sana.. 🙂 Unik banget kampung pasir.. Jadi pingin ngerasain tidur di kasur pasir.. Tapi jalan apa gak susah ya di pasir terus gitu.. hehe..
Klo makanan jatuh yg teksturnya lengket. Auto gak bsa dimakan. Mungkin kata “sayang blum 5 mnit” ga berlaku di sini
Wah…unik ya, ada kebiasaan tidur di pasir yang dilakukan satu kampung. Itu ada sejarahnya kenapa nggak mb? Tfs…
Wew, totalitas banget ya pasirnya sampe ke kasur segala.
Saya juga setuju kalau ditetapkan biaya retribusi, toh uangnya untuk kampung ini juga. Saya termasuk orang yang bingung harus mengeluarkan uang berapa kalau dengar kata ‘seikhlasnya’. Ahahaha
waduh dikelilingi pasir gitu…unik…
Pengen ngerasaan tidur dipasir 😌
Pengen banget traveling ke madura
Baru tahu ada kampung pasir di Madura, Mbak. Makasih infonya ya. Sudah lama ga ke Madura. Paling ke Bangkalan dan buat acara keluarga, bukan wisata.
Saya pernah nonton liputan Kampung Pasir ini di tv bertahun2 lalu. Kultur yang luar biasa unik,menurut saya. Mungkin karena kultur pula, mereka ga pernah gatal2 karena tidur di pasir ya,Mbak.hehehe
Lho…toiletnya keren banget, kayak rumah deh. Btw…ada airnya kaan? Waduh kalau gali pasir, tutup pasir…hmmm…gimana gitu deh.
Unik juga wisatanya. Aku waktu itu sama teman-teman ninjaunya bangunan tradisional, trus ke bukit Jaddih…
aku belum kesampaian mau kesini. penasaran sekali
Benar-benar masih dari pasir ya mbak tempat tinggal mereka, unik sekali. Aku pikir tadi hanya namanya saja Kampung Pasir ternyata pas lihat fotonya memang didalam rumah mereka juga ada pasirnya.
Waah baru tau ada ug serba pasir kayak gini kampung di Sumenep. Ternyata di Sumenep banyak pantai cantik juga ya Mbak.
Weeiiisss….Indonesia emang gak ada matinya yaaa
Wah ide yang menarik ya wisata kampung pasir
Kalau gak baca postingan ini saya gak bakal tahu kalau ada yang namanya Kampung Pasir. Terima kasih sharingnya ya mbak. Baca postingan traveling teman-teman rasanya jadi makin kaya pengetahuan deh~
Saya juga setuju banget mbak kalau ada kutipan retribusi. Seenggaknya membantu perawatan kawasan wisata pasir ini. Unik banget Madura ini.
Jadi, pas di Krabi, ketemu ama orang Jerman yang tiga bulan mengunjungi Indonesia, Jawa dan Sumatera. Di Jawa di ke Madura dan excited banget cerita kampung pasir ini. “Saya tidur di kasur pasir. Can’t you imagine that? gone made me mad and dope”. ujarnya.
Pernah nonton ulasannya di salah satu tv swasta. Emang unik ya. Saya tertarik mau ke sini dah.
Nahhh sekarang giliran kak Chay main ke Kampung Pasir
ajaaak aku kesana ajak aku kesana.. mau ke madura lagi
berangkato Doel…
aku dulu pernah kesini awalnya bingung lama2 ikut gegoleran di pasir.. eh tapi yg makam di dapur itu aku baru tau mbakkk.. gimana itu ga serem apa ya
OMG unik banget ya kampungnya walau pasir gitu mereka tetap nyaman ya terus pasirnya juga bersih gt.
Sejujurnya kepengen kelilingan Pantai Madura. Belum pernah. Apalagi main Ke Gili Laba dll yg keren sama mau liat panen garam gimana caranya. Hanya di Madura yaa
Kalo garam sih di Jawa, NTB, NTT juga ada kang.. hehe.. Jawa sprti Gresik, Pati itu ada
Aku pernah denger tentang kampung pasir ini dan tertarik pengen nyobain tidur di kasur pasir.
Bisa banget berarti ya mbak? Ikutan numpang di rumah warga, seperti di rumah Bu Evi gitu kan ya? Perlu kasih tahu jauh-jauh hari nggak ya?
yes..bisa banget hehe
Aku ke Madura baru sampai ke ujung jembatan Suramadu. Suatu saat juga pengen datang ke tempat ini. Khususnya juga lihat kehidupan masyarakat di sana secara dekat
Wajib kak…hehehe..Dari jembatan Suramadu sekitar 3-4 jam lagi…the soul of Madura is here…
Wow keren. Serba pasir gini ya mbak. Ini kalau pake high heels dipastikan gak bakal bisa jalan nih 😅😂😂
Indonesia itu beragam banget ya mbak. Aku baru tahu loh ada kampung pasir gini. Seru kayaknya traveling ke sana. Madura, Surabaya, belum pernah aku pijak karena belum ada kesempatan ke sana. Semoga nanti ada kesempatan.
Wah, lantainya benaran masih pasir ya Mba, kalo tertiup angin bagaimana? ga kebayang yah. btw aku lum pernah ke Madura sih
Heuheu… Gimana itu rasanya tidur setiap hari di atas pasir? Seru kayaknya kalo bisa berkunjung ke sana.
Thanks for sharing, sukses terus..